Ticker

6/recent/ticker-posts

Kumpulan Pantun Romantis Buat Pasangan


Selain puisi, pantun juga menjadi salah satu karya sastra yang banyak diminati oleh orang. Terdapat beberapa jenis pantun, salah satunya yaitu pantun cinta. Ya, selain puisi, pantun juga banyak digunakan untuk mengungkapkan isi hati seseorang.


 
Hal ini karena pantun merupakan salah satu karya sastra yang lebih unik jika dibandingkan dengan lainnya. Isinya yang pendek dan berima membuat pantun banyak digemari.

Nah, buat Kamu yang sedang dalam masalah percintaan, baik itu sedang galau diputus pacar, di-PHP, atau sedang jatuh cinta, di bawah ini ada beberapa contoh pantun yang tepat buat Kamu.

Kumpulan Pantun Tentang Cinta
..


 
#1. Contoh Pantun Cinta PDKT
Ikan lohan,

Dia atas tungku.

Daripada duduk jauhan,

Mendingan abang pangku.

 

Tunda lapar,

Makan indomie.

Hati menggelepar,

Cinta pun bersemi.

 

Malam jum’at,

Setan pada bertamu.

Rinduku kumat,

Siang tadi gak bertemu.

 

Nembak titik,

Langsung kena.

Kamu cantik,

Hey nona.

 

Hari jum’at,

Pada pakai batik.

Salam hormat,

Buat neng cantik.

 

Namanya penjahat,

Polisi jadi inceran.

Bosan jadi teman curhat,

Maunya pacaran.

 

Nangis-nangis,

Mobil kena serempet.

Neng manis,

Mau dong dipepet.

 

Panasin mentega,

Karena mulai beku.

Kamu mau ga,

Jadi imamku?

 

Kotak amal,

Digoyang-goyang.

Kemarin aku di ramal,

Jodohnya sama abang.

 

Main mata,

Mesem-mesem.

Neng tetap cinta,

Biarpun abang keteknya asem.

 

Tiduran di tandu,

Berjam-jam.

Hati merindu,

Mata sulit memejam.

 

Peras santan,

Di pinggir kali.

Nelpon mantan?

Bolehlah sekali-kali.

 

Gunung tinggi karena batu,

Ditinggal kekasih terasa sendu.

Baru saja kita bertemu,

Tapi mengapa ada rindu?

 

Bukan acar, bukan toman,

Hanya benda bernama kitiran.

Bukan pacar hanya teman,

Tapi mengapa selalu ada di pikiran.

 

Dalam kolam banyak ikan,

Lihat ikan minum degan.

Selamat malam aku ucapkan.

Untuk dirimu yang bikin deg-degan.

 

Badan sakit baiknya ditandu,

Jangan lupa meminum jamu.

Jauh darimu terasa rindu,

Ingin selalu berada di dekatmu.

 

Apa namanya batu permata,

Perhiasan orang kaya.

Apakah mulai jatuh cinta,

Kepadamu si cantik jelita.

 

Ada apa dibalik paku,

Dua papan saling bertemu.

Ada apa dengan diriku,

Siang malam memikirkanmu.

 

Orang Arab suka onta,

Tahan haus kuat jalannya.

Mengapa aku jatuh cinta,

Salah Kamu cantik jelita.

 

Mengapa kancil amat bodohnya,

Dengan siput ia berlomba.

Siapa yang akan jadi jodohnya,

Tentu saja sangat bahagia.

 

Nama Allah banyak disebut,

Jangan kerah lirihkan suara.

Tatapannya sangat lembut,

Tanda gadis berhati sutera.

 

Merah darah terlihat mata,

Lihat pelangi buat terpana.

Bibir merah sudah jelita,

Murah senyum tambah mempesona.

 

Kancil murung hatinya sedih,

Cari teman hilang kemana.

Sudah wajah sangat putih,

Bibir merah bagai delima.

 

Mahapatih paduka seri,

Bila berjalan amat gagahnya.

Wajah putih sangat berseri,

Bagaikan cahaya bulan purnama.

 

Bila gelatik mengejar rusa,

Ia hinggap di kepala.

Cantik itu sudah biasa,

Sudah cantik dermawan pula.

 

Beribu-ribu burung gelatik,

Hanya satu yang memikat.

Beribu-ribu cewek cantik,

Hanya Kamu yang memikat.

 

Daun pala wanginya harum,

Ingin kupetik tinggi pohonnya.

Muncul pula rasa kagum,

Bercampur dengan rasa cinta.

 

Ibu pergi membeli permata,

Tak lupa membeli bedak.

Pantaskah diriku jatuh cinta.

Dia sangat baik atau tidak.

 

Kacang polong jambu batu,

Buah mangga buah kemumu.

Suka  menolong dan membantu,

Banyak orang yang menyukaimu.

 

Warna pelangi rupa-rupa,

Datang bila hujannya reda.

Murah senyum suka menyapa,

Membuat hati jadi terlena.

 

Bunga berputik terlihat indah,

Berputik pula pada tangkainya.

Sudahlah cantik di wajah,

Cantik pula di dalam hatinya.

 

Bagaimana membeli celana,

Beli saja di pasar kota.

Bagaimana tak terpesona,

Melihat gadis yang cantik jelita.

 

Anak angsa berinduk bebek,

Bebek berenang angsa berjalan.

Bukan cewek sembarang cewek,

Cewek cantik jadi idaman.

 

Ayam jago mengejar lipan,

Suaranya berisik bersahutan.

Tutur katamu sangat sopan,

Selalu menjaga kehormatan.

 

Ini kain itu kain,

Kain bagus di dalam peti.

Engkau lain dari yang lain,

Berwajah cantik dan rendah hati.

 

Hari libur jalan-jalan,

Bersantai ria di tengah taman.

Baru saja berkenalan,

Tapi diri sudah merasa nyaman.

 

Gunung tinggi karena batu,

Ditinggal kekasih terasa sendu.

Baru saja kita bertemu,

Tapi mengapa sudah ada rindu?

Post a Comment

0 Comments