Ticker

6/recent/ticker-posts

Kumpulan Pantun Remaja Perkenalan, Persahabatan, dan Romantis


Pantun Remaja Romantis

[1]
Beli tali untuk mengikat,
Pulut lengket sangat merekat.
Kalau sudah hati terpikat,
Pil pahit terasa coklat.

[2]
Kue lezat tepung kanji,
Masih hangat dalam kuali.
Bukan aku hendak memuji,
Tapi memang kamu cantik sekali.

[3]
Dari pasar membeli pari,
Ikan laut banyak sepeti.
Duit hilang bisa dicari,
Kamu hilang, stress setengah mati.

[4]
Gelang lucu dari perunggu,
Kapas putih pohon randu.
Walau lama tetap kutunggu,
Walau jauh tetap kurindu.

[5]
Sangat tinggi pohon kelapa,
Dari Mekah bawa kurma.
Sekarang berteman tak mengapa
Yang penting besok hidup bersama.

[6]
Ikan bandeng banyak duri,
Makan satu dengan ketupat.
Cewek cantik gampang dicari,
Cewek baik di mana bisa didapat.

[7]
Mari beriman pada malaikat,
makhluk gaib tak terlihat.
Walau beribu teman yang dekat,
Hanya kamu yang paling memikat.

[8]
Jalan-jalan ke Malaka,
Melihat perahu penuh pasukan.
Walau berjauhan asal kita,
Tapi hati berdekatan.

[9]
Santun bukan sembarang santun,
Adab budaya dari dahulu.
Pantun bukan sembarang pantun,
Pantun untuk mengirim rindu.

[10]
Bukan batik bukan kelimis,
Pakai peci di waktu maghrib.
Bukan cantik bukan manis,
Kamu itu sangat ajaib.

Pantun Remaja Persahabatan

[11]
Apa namanya sayur ketupat,
Dari nangka daunnya lebat.
Apa itu yang disebut sahabat
Sehati sejiwa selalu dekat.

[12]
Makan besar saat kenduri,
Bunga cempaka bunga melati.
Merangkai cerita setiap hari,
Tak kulupa sampai tua nanti.

[13]
Kaki berjinjit berjingkat-jingkat,
Petik daun untuk obat.
Walau banyak teman yang dekat,
Hanya engkau yang jadi sahabat.

[14]
Arjuna ganteng pandawa lima,
Naik kuda ke Alengka.
Susah senang bersama-sama,
Jangan pernah saling melupa.

[15]
Hujan lebat di hari raya,
Dari sungai naik kura-kura.
Sahabat ibarat sekuntum bunga,
Tetap mekar walau di belantara.

[16]
Duduk berdua dekat taman
Tercium lezat sebuah masakan.
Tempat curhat paling nyaman,
Aib sahabat dirahasiakan.

[17]
Langit biru terdapat awan,
Akan turun hujan lebat.
Untuk apa beribu kawan,
Kalau tak punya seorang sahabat.

[18]
Bola sepak jangan dilemparkan,
Kalau lupa selalu diingatkan.
saat bahagia, engkau menyempurnakan,
saat susah, engkau menguatkan.

[19]
Pulau Bangka penghasil lada,
Kota Solo penghasil batik.
Persahabatan tulus selalu ada,
Lahir dari hati yang baik.

[20]
Ke sekolah datang terlambat,
Tugas banyak hati gelisah.
Selamat malam duhai sahabat,
Moga malam ini mimpi yang indah.

Pantun Remaja Berbalas

[21]
Sangat lambat kura-kura,
Kura-kura apa makannya.
Masa muda berhura-hura,
Apa jadi di masa tua?

[22]
Balasan:

Hati senang di hari raya,
Slalu berkunjung ke orang tua.
Masa remaja banyaklah berkarya,
Hidup bahagia di masa tua.

[23]
Jalan tinggi ke bukit apa
Jalan setapak banyak berduri.
Patah hati sakit rasanya,
Kemana obat hendak dicari?

[24]
Balasan:

Kalau hendak pergi ke bukit,
Jangan lupa bawa belati.
Kalau hati terasa sakit,
Mungkin ada dosa belum ditaubati.

[25]
Anak cina menjual minyak,
Untuk lampu di petang hari.
Cowok ganteng memang banyak,
Kalau yang baik susah dicari.

[26]
Balasan:
Jalan-jalan ke kota Busan,
Habis uang gaji sebulan.
Cowok baik bukan di jalan,
Ia banyak pergi ke pengajian.

[27]
Apa yang ditanam dari pepaya
Tanam bijinya yang masih basah.
Apa rahasia jadi orang kaya,
Supaya hidup tak selalu susah.

[28]
Jawaban:
Gerimis turun tiada reda,
Sepi hati terasa hampa.
Tekun belajar di masa muda,
Kerja keras jangan dilupa.

[29]
Dalam sangkar burung tekukur,
Lepas satu terbang ke sumur.
Selamat malam selamat tidur,
Moga hidupmu esok kan makmur.

[30]
Bunga selasih daunnya lebat,
Kolam kecil banyak ikan.
Terimakasih wahai sahabat,
Doamu selalu kunantikan.


Pantun Remaja Perkenalan

[31]
Di atas meja bunga diletakan,
Sandal baru dipakai jalan.
Assalamu alaikum aku ucapkan,
Pantun kuucap pembukan perkenalan.

[32]
Anak Melayu memakan petai,
Kalau haus ambil kelapa.
Aku dari gunung engkau dari pantai,
Di tempat ini pula kita berjumpa.

[33]
Angin bertiup daun bergoyang,
Burung hinggap di pohon cemara.
Namaku GINA, panggilan sayang
Pemberian dari Ayah dan Bunda.

[34]
Dinding papan kuat dipaku,
Udara dingin terasa membeku.
Dari PADANG kota asalku.
Rendang adalah kesukaanku.

[35]
Ulama menulis dengan tinta,
Banyak kita untuk umatnya.
Lahir dari keluarga sederhana,
Datang ke sini mengejar cita-cita.

[36]
Sungguh luas alam dunia,
Pergi ke hutan membawa kapak.
Jangan bertanya apa ada yang punya?
aku ini kepunyaan Ibu dan Bapak.

[37]
Burung merpati burung dara,
Kalau hitam burung apa.
Anak KEDUA dari 4 bersaudara,
Punya adik juga kakak.

[38]
Irian cendrawasih,
Pergi haji ke kota Mekah.
Cukup sekian terimakasih,
moga perkenalan ini membawa berkah.

[39]
Kalau ada jarum yang patah,
Mohon kirimkan ke pulau Jawa.
Kalau ada kata yang salah,
Mohon maafkan seikhlas jiwa.

[40]
Sungguh indah kota Kendari,
Papua tempat cendrawasih.
Mohon pamit undur diri,
Assalamu alaikum terimakasih

Post a Comment

0 Comments